SEJARAH SINGKAT DESA WERU
Awal mula Desa weru adalah sebuah perkampungan kecil. Populasi penduduknya tidak seberapa banyak. Di perkampungan tersebut terdapat sebuah tempat keramat berupa sebuah makam. Penduduk sekitar menamakan makam tersebut dengan nama “Makam Ndowo”. Makam itu dipercaya sebagai tempat wafatnya leluhur desa sehingga pada saat masih kuatnya pengaruh animisme dan dinamisme, penduduk sekitar sering kali memberi persembahan atau sejajen di tempat tersebut untuk mendapat keberkahan.
Proses penamaan perkampungan tersebut oleh masyarakat sekitar menjadi “ Desa Weru” juga tak lepas dari keberadaan makam keramat tersebut. Letak “Makam Ndowo” itu, jika di ukur dari batas timur desa dan batas barat desa memiliki jarak yang sama. Demikian juga jika di ukur dari batas utara dan batas selatan desa. Karena letakya yang ada di titik simetris tersebut maka Makam Ndowo itu dianggap sebagai titik pusat desa atau dalam bahasa masyarakat sekitar diistilahkan dengan “Uwer-e deso”. Keberadaan Makam ndowo yang menjadi “Uwer-e deso” itulah yang menjadikan perkampungan di sekitar makam di beri nama “Deso Weru” atau dalam Bahasa Indonesia menjadi “Desa Weru”.
Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut :